“seperti halnya gelas, jika telah terisi penuh oleh air, nggak akan mungkin bisa diisi air. Jika terus diisi, maka air nya akan tumpah sia-sia”
Apa yang bisa kita ambil dari rangkaian kalimat diatas? jika ditanya begini, maka yang akan saia jawab adalah tentang kerendahan hati. Mari kita anggap gelas itu adalah hati kita, dan air adalah perasaan akan hal-hal yang kita tahu dan kita pahami. Maka ketika kita selalu merasa hati kita telah penuh dengan hal-hal baik ataupun pengetahuan, akan sulit menerima hal dan pengetahuan baru dari luar. Karena itu kita perlu mengosongkan hati kita dari perasaan cukup mengerti, cukup paham, agar kita mampu menerima hal baru dalam hidup. =)
Perasaan kosong inilah yang kita sebut sebagai “kerendahan hati”. Kerendahan hati untuk mau menerima, menjauhkan sifat sombong dan berpasrah. Belajar untuk menjadi ikhlas dan mengerti kalau kita ini manusia yang memerlukan orang lain dan kita ini manusia yang tak lepas dari belas kasih Tuhan.
Jangan jadikan diri sebagai gelas yang sudah penuh, karena semua yang akan diberikan ke kita akan sia-sia, dibuang percuma. Takkan ada pengetahuan baru, untuk mengubah diri menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Kita akan menjadi seseorang yang begitu-gitu saja, menyia-nyiakan pembelajaran dari kehidupan.
belajarlah menjadi kosong agar bisa diisi dengan hal-hal baru yang jauh lebih baik,
belajarlah menjadi kosong untuk menjauhkan diri dari sift sombong,
belajarlah menjadi kososng untuk menjadi lebih ikhlas menerima,
belajar menjadi kosong untuk mengisi diri dengan kerendahan hati.
“kerendahan hati tuk pribadi yang lebih baik”
thersiadanceritasebuahpena
n_n