my blog,
pelajaran yang q petik hari ini adalah, meninggalkan orang yang kita sayang setelah lama bersama itu tidak mudah. Ada hal yang membuat hati berat beranjak, apalagi jika yang dilepaskan menunjukan rasa sedih saat d tinggalkan.
hari ini, si kecil Christin menemaniq seharian menghabiskan waktu, mulai dari menemani nya main rubik, nyanyi seharian, badan diinjek-injek, sampai joged bareng =). Lelah, itu pasti (gimana nggak, badan q remuk di injek2 ini anak), tapi bagi chiristin yang memang g punya temen main, kedatangan q benar-benar membuatnya riang satu hari (sampai ni anak g mau tidur siang), apalagi untuk q yang memang g punya adek, hari ini benar-benar menyenangkan. Aq bisa berbagi rasa sayang, meluk si kecil ini yang udah lama g ketemu.
tapi seperti kita tau, manisnya perjumpaan pasti akan berujung pada pahitnya perpisahan. begitu pula ketika harus meninggalkan Christ malam ini, rasanya wajah polos itu tak rela kehilangan teman bermainnya, senyum nya seharian tadi tak diperlihatkan lagi. beh,,, g tega hati ini sebenarnya, tapi apa daya kami memang harus pulang. Bukan hanya Christ yang sedih, sebenarnya tantenya ini juga sedih abiz, setelah ini nggak ada yang bisa di peluk dan di ajak main, nggak ada yang bikin kita repot, mana sayang banget lagi, pingin dibawa pulang rasanya.
Kadang kala kita menjadi begitu takut akan perpisahan, karena kebiasaan bersama sudah menimbulkan rasa sayang luar biasa. terbiasa melihat wajahnya, terbiasa direpotkan, terbiasa bercanda, bahkan kadang kita merindukan konflik yang terjadi. tapi yang namanya pertemuan g komplit tanpa perpisahan, seperti siang dan malam, hidup dan mati, hitam dan putih… berlawanan tetapi selalu bersama.
indahnya pertemuan takkan terasa tanpa perpisahan, yang diperlukan hanyalah keikhlasan hati untuk melepas dengan senyum, agar hadir kelegaan dan kesedihan menjadi sekedar bumbu penyedap, pelengkap kenangan manis bersama yang takkan pernah terlupa.
cattanhariantheresia “perpisahan”